loader image

Pakan Ternak Fermentasi Unggas: 5 Langkah Praktis Hemat Biaya Pakan Hingga 50%

Tahukah Anda bahwa rahasia terbesar para peternak yang sukses dan berprofit tinggi bukanlah bibit unggul, melainkan manajemen pakan yang cerdas? Di Indonesia, biaya pakan seringkali memakan lebih dari 70% pengeluaran peternakan. Solusinya? Beralih ke Pakan Ternak Fermentasi Unggas.

Fermentasi adalah teknik kuno yang kini menjadi solusi modern untuk menekan biaya. Dengan teknik ini, Anda bisa mengubah limbah pertanian atau sisa industri yang murah menjadi sumber nutrisi super untuk ayam, bebek, atau jenis unggas lainnya. Tidak hanya menghemat hingga 50% dari total biaya pakan, pakan fermentasi juga meningkatkan daya cerna dan kesehatan unggas. Artikel ini akan memandu Anda melalui 5 langkah praktis, anti-gagal, untuk membuat Pakan Ternak Fermentasi Unggas Anda sendiri. Bersiaplah untuk meningkatkan keuntungan Anda secara signifikan!

Simak Juga: 5 Rahasia Bahan Pakan Ternak Unggas


Mengapa Pakan Ternak Fermentasi Unggas Sangat Efektif?

Sebelum masuk ke langkah praktis, penting untuk memahami kekuatan di balik fermentasi. Proses ini melibatkan kerja mikroorganisme baik (probiotik) yang mengubah struktur kimia bahan pakan.

 

1. Meningkatkan Nilai Gizi dan Kecernaan

Proses fermentasi memecah molekul kompleks (seperti karbohidrat dan protein) menjadi bentuk yang lebih sederhana. Misalnya, protein kompleks diubah menjadi asam amino sederhana. Hal ini membuat nutrisi lebih mudah dan cepat diserap oleh usus unggas. Unggas menyerap lebih banyak, sehingga Feed Conversion Ratio (FCR) pun membaik.

 

2. Menghilangkan Zat Antinutrisi

Banyak bahan pakan lokal yang murah (seperti ampas singkong, ampas tahu, atau bungkil) mengandung zat antinutrisi atau racun ringan. Fermentasi efektif menetralisir atau mengurangi kadar zat-zat tersebut. Hasilnya, Anda dapat menggunakan bahan yang dulunya dianggap limbah menjadi pakan aman dan berkualitas tinggi.

 

3. Memperpanjang Daya Simpan Pakan

Fermentasi secara alami menghasilkan asam laktat, yang berfungsi sebagai pengawet alami. Pakan fermentasi dapat disimpan dalam wadah kedap udara (anaerob) hingga 3 bulan tanpa kehilangan kualitas, bahkan bisa lebih lama. Ini solusi luar biasa untuk mengamankan stok pakan dari fluktuasi harga pasar.

Baca Juga: Analisa Usaha Pakan Ternak Unggas


5 Langkah Praktis Membuat Pakan Ternak Fermentasi Unggas

Proses fermentasi itu mudah dan bisa dilakukan siapa saja, bahkan peternak skala rumahan. Ikuti lima langkah berikut ini untuk membuat Pakan Ternak Fermentasi Unggas yang berkualitas.

 

Langkah 1: Siapkan Bahan Baku Murah dan Berkualitas

Kunci hemat 50% adalah memilih bahan baku utama yang harganya jauh di bawah harga jagung dan bungkil kedelai.

 

A. Bahan Baku Utama (70-80% Total Komposisi)

Pilih bahan yang melimpah di daerah Anda. Kombinasikan dua hingga tiga jenis bahan untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas.

  • Dedak Padi / Bekatul: Dasar pakan yang paling umum. Pastikan kualitasnya baik (sedikit sekam).
  • Ampas Tahu: Sumber protein nabati yang sangat baik, tetapi wajib difermentasi karena mudah busuk.
  • Onggok / Tepung Singkong: Sumber karbohidrat pengganti jagung yang harganya sangat murah.
  • Hijauan: Daun-daunan yang dicacah halus, seperti daun singkong atau daun pepaya (sumber vitamin).

 

B. Aktivator Probiotik (1-2% Total Cairan)

Aktivator adalah kunci proses fermentasi. Gunakan produk yang mengandung bakteri asam laktat.

  • EM4 Peternakan: Probiotik yang paling populer dan mudah ditemukan.
  • Molase (Tetes Tebu) atau Gula Merah: Berfungsi sebagai makanan bagi bakteri probiotik agar cepat aktif.

 

Langkah 2: Campurkan Aktivator dan Cairan Pelarut

Persiapan cairan aktivator harus dilakukan sebelum mencampur bahan padat. Tujuannya adalah membangun koloni bakteri yang kuat.

  1. Siapkan air bersih sekitar 1-2 liter per 10 kg bahan padat.
  2. Larutkan 100 gram Gula Merah (atau 50 ml Molase) ke dalam air hangat. Gula adalah sumber makanan awal bagi bakteri.
  3. Setelah air dingin, tambahkan 50 ml EM4 Peternakan (atau probiotik lain). Jangan pernah mencampur probiotik dalam air panas, karena bakteri akan mati.
  4. Aduk rata dan diamkan selama 10-15 menit. Cairan kini siap digunakan untuk memfermentasi Pakan Ternak Fermentasi Unggas Anda.

Artikel Terkait: Komposisi Bahan Pakan Unggas

Langkah 3: Pencampuran Bahan Hingga Homogen

Kunci keberhasilan fermentasi adalah kondisi yang seragam.

  1. Campurkan semua bahan baku padat (misalnya, Dedak, Onggok, dan Ampas Tahu) di atas terpal plastik. Pastikan perbandingan yang Anda inginkan sudah sesuai.
  2. Secara perlahan, siramkan cairan aktivator (dari Langkah 2) sambil terus diaduk.
  3. Aduk hingga adonan pakan mencapai tingkat kelembapan yang tepat. Pakan dikatakan ideal jika saat digenggam, air tidak menetes, tetapi ketika kepalan tangan dibuka, adonan tidak pecah. Kelembapan idealnya sekitar 30-40%.

 

Langkah 4: Proses Inkubasi (Fermentasi Anaerob)

Ini adalah langkah paling penting. Fermentasi harus berlangsung dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen).

  1. Masukkan adonan yang sudah tercampur rata ke dalam wadah kedap udara, seperti tong plastik atau drum.
  2. Padatkan adonan dalam tong hingga benar-benar mampat. Tujuannya adalah mengeluarkan udara sisa yang terperangkap di antara bahan.
  3. Tutup tong dengan rapat. Kunci agar proses fermentasi berhasil adalah tidak ada udara yang masuk atau keluar. Jika Anda menggunakan tong, gunakan pemberat di atas tutupnya.
  4. Biarkan adonan berfermentasi selama 3 hingga 7 hari.

 

Ciri Pakan Fermentasi yang Berhasil

Pakan yang berhasil fermentasi akan memiliki bau khas asam manis seperti tapai atau silage, tidak berbau busuk atau apek. Teksturnya akan tetap lembap dan suhunya cenderung hangat saat pertama dibuka.

 

Langkah 5: Adaptasi dan Penyajian Pakan Fermentasi

Pakan Ternak Fermentasi Unggas yang sudah jadi tidak bisa langsung diberikan 100%. Unggas memerlukan masa adaptasi.

  1. Masa Adaptasi (Minggu Pertama): Campurkan pakan fermentasi dengan pakan biasa (pabrikan) dengan rasio 25% fermentasi : 75% pakan biasa.
  2. Peningkatan Rasio: Pada minggu kedua, tingkatkan rasionya menjadi 50% : 50%.
  3. Pakan Penuh: Setelah unggas terbiasa, Anda bisa beralih ke pakan fermentasi hingga 75-100% dari total kebutuhan harian.
  4. Penyimpanan Setelah Dibuka: Setelah tong dibuka, ambil secukupnya, dan padatkan sisa pakan lalu tutup rapat kembali. Pakan yang sudah dibuka sebaiknya habis dalam waktu 7-10 hari.

Tips Tambahan untuk Efisiensi Maksimal dalam Pakan Ternak Fermentasi Unggas

Untuk benar-benar mencapai penghematan hingga 50%, Anda harus memperhatikan dua aspek tambahan:

Pelajari Lebih Lanjut: 7 Rahasia Bahan Pakan Unggas Pedaging

A. Penggunaan Sumber Protein Zero Cost

Protein adalah komponen paling mahal. Untuk memotong biaya protein, budidayakan sumber protein hewani sendiri.

  • Maggot BSF: Larva Black Soldier Fly dapat dipanen dengan biaya yang sangat minim. Maggot memiliki protein 40-50% dan dapat menggantikan sebagian besar tepung ikan.
  • Cacing Tanah: Meskipun budidaya cacing tanah memakan waktu, cacing adalah protein berkualitas tinggi yang bisa dicampurkan ke dalam adonan fermentasi.

 

B. Kombinasi dengan Feed Additive

Meskipun fermentasi sudah bagus, penambahan feed additive tertentu dapat mengoptimalkan hasilnya.

  • Tepung Kunyit atau Jahe: Rempah-rempah alami ini bertindak sebagai imunostimulan, meningkatkan nafsu makan, dan menjaga kesehatan pencernaan unggas.
  • Enzim Tambahan: Jika Anda menggunakan banyak biji-bijian, penambahan enzim (Phytase) akan membantu unggas menyerap lebih banyak Fosfor, memaksimalkan pakan, dan mengurangi limbah.

Mengintegrasikan Pakan Ternak Fermentasi Unggas ke dalam rutinitas peternakan Anda adalah langkah menuju kemandirian pakan. Anda mengontrol kualitas, mengontrol biaya, dan memastikan unggas Anda menerima nutrisi dalam bentuk yang paling mudah dicerna, menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat dan lingkungan kandang yang lebih sehat (bau kotoran berkurang).


Kesimpulan: Untung Besar dengan Pakan Mandiri

Pakan Ternak Fermentasi Unggas adalah strategi unggulan bagi peternak yang ingin lepas dari jerat harga pakan pabrikan yang mahal. Dengan menguasai 5 langkah praktis ini, Anda tidak hanya berhasil menekan biaya operasional hingga setengahnya, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan laju pertumbuhan unggas Anda. Mulai sekarang, beralihlah dari sekadar beternak menjadi bisnis peternakan yang benar-benar cerdas dan menguntungkan!


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

 

Q: Berapa lama pakan ternak fermentasi unggas bisa disimpan?

A: Jika disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap udara (kondisi anaerob) di tempat sejuk, Pakan Ternak Fermentasi Unggas bisa bertahan hingga 3 bulan atau lebih tanpa kehilangan kualitas nutrisi secara signifikan. Setelah dibuka, sebaiknya habiskan dalam 7-10 hari.

Q: Apakah pakan fermentasi bisa diberikan pada anak ayam (DOC)?

A: Ya, tetapi harus sangat hati-hati. Untuk DOC (usia 0-7 hari), pakan fermentasi harus dicampur dengan pakan starter pabrikan dengan rasio yang sangat kecil (misalnya, 10-20%) dan pastikan teksturnya sangat halus (mash). Utamakan pakan fermentasi untuk unggas yang sudah melewati fase starter (di atas 2 minggu).

Q: Apakah bau kotoran unggas benar-benar berkurang jika menggunakan pakan fermentasi?

A: Ya. Probiotik dalam Pakan Ternak Fermentasi Unggas membantu menyeimbangkan flora usus unggas. Pencernaan yang lebih sempurna membuat lebih sedikit amonia (penyebab bau menyengat) yang dikeluarkan melalui kotoran, sehingga bau kandang berkurang drastis.

Q: Apa yang terjadi jika proses fermentasi gagal?

A: Fermentasi yang gagal ditandai dengan munculnya bau busuk, bau apek, atau adanya lapisan jamur hitam/putih di permukaan. Kegagalan ini biasanya disebabkan oleh wadah yang tidak kedap udara (terlalu banyak oksigen) atau penambahan air yang terlalu banyak. Pakan yang gagal fermentasi tidak boleh diberikan kepada unggas.

Q: Bagaimana cara menggantikan jagung sepenuhnya dengan bahan yang difermentasi?

A: Anda bisa menggunakan onggok (limbah singkong) yang difermentasi sebagai pengganti jagung. Onggok difermentasi akan memiliki peningkatan nilai energi dan kecernaan. Namun, pastikan Anda juga menambahkan sumber protein tinggi (seperti maggot atau SBM) karena onggok hanya berfungsi sebagai sumber energi.

Jadikan Kairos Pratama Karya mitra strategis Anda dalam memenuhi kebutuhan logistik kendaraan yang legal, efisien, dan andal. Jelajahi juga produk resminya di Kairos Pratama Karya e-Katalog Inaproc.