Dalam bisnis peternakan unggas, Anda mungkin sering mendengar bahwa bibit dan manajemen kandang adalah segalanya. Namun, ada satu faktor penentu yang paling dominan dalam menentukan kecepatan panen dan ketebalan dompet Anda: pakan. Pemilihan jenis pakan ternak unggas yang tepat, sesuai dengan usia dan kebutuhan nutrisinya, adalah rahasia utama peternak berprofit tinggi.
Kesalahan dalam memilih atau mengganti pakan bisa berakibat fatal. Pertumbuhan ayam bisa melambat, FCR (Feed Conversion Ratio) menjadi boros, bahkan kesehatan ternak terganggu. Jika Anda ingin memotong waktu panen dan memaksimalkan keuntungan, Anda harus menguasai ilmu tentang jenis-jenis pakan ini. Artikel ini akan memandu Anda mengenal 4 jenis pakan ternak unggas krusial—berdasarkan bentuk dan fase—yang dirancang khusus untuk membuat ayam Anda cepat panen.
Simak Juga: 5 Rahasia Bahan Pakan Ternak Unggas
4 Jenis Pakan Ternak Unggas Kunci untuk Pertumbuhan Optimal
Untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dan efisien, pakan harus disajikan dalam bentuk fisik dan kandungan nutrisi yang paling mudah dicerna dan diserap oleh unggas pada fase tertentu. Berikut adalah empat jenis pakan yang harus Anda pahami.
1. Jenis Pakan Berdasarkan Fase Pertumbuhan (Nutrisi)
Kebutuhan nutrisi unggas berubah drastis seiring bertambahnya usia. Memberi pakan yang sama dari DOC (Day Old Chick) hingga panen adalah kesalahan fatal.
A. Pakan Starter (Fase Awal)
Pakan ini dirancang untuk anak ayam, biasanya dari usia 0 hingga 3 minggu.
- Tujuan Utama: Membangun kerangka, organ vital, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Kandungan Kritis: Pakan starter harus memiliki kadar Protein Kasar (PK) paling tinggi (sekitar 21% – 23%) dan energi metabolisme yang memadai. Protein sangat penting untuk mendorong pertumbuhan cepat di minggu-minggu pertama.
- Waspada: Ayam yang kekurangan nutrisi di fase ini akan mengalami stunting (kerdil), yang tidak bisa diperbaiki di fase selanjutnya.
B. Pakan Grower (Fase Pertengahan)
Pakan grower diberikan setelah fase starter, biasanya dari usia 3 hingga 6 minggu.
- Tujuan Utama: Transisi antara pembentukan kerangka dan penumpukan daging.
- Kandungan Kritis: Kadar protein mulai diturunkan (sekitar 18% – 20%), sementara kandungan energi (karbohidrat) ditingkatkan secara perlahan. Penyesuaian ini menyeimbangkan pertumbuhan otot dan lemak. Pakan ini sangat penting bagi ayam petelur yang sedang mempersiapkan organ reproduksi.
C. Pakan Finisher (Fase Akhir)
Ini adalah pakan penggemukan, diberikan menjelang panen (biasanya usia 6 minggu hingga panen).
- Tujuan Utama: Maksimalisasi penumpukan lemak dan daging dalam waktu singkat.
- Kandungan Kritis: Protein diturunkan ke level paling rendah (sekitar 16% – 18%), dan Energi Metabolisme (EM) ditingkatkan secara signifikan. Fokusnya adalah mencapai bobot jual dengan FCR seefisien mungkin. Pakan ini adalah penentu margin keuntungan Anda.
2. Jenis Pakan Berdasarkan Bentuk Fisik
Bentuk pakan sangat mempengaruhi konsumsi pakan, penyerapan nutrisi, dan tingkat pemborosan.
A. Pakan Bentuk Tepung (Mash)
Pakan mash adalah bentuk paling dasar dan belum melalui proses pemadatan.
- Keuntungan: Mudah dicampur dengan bahan pakan mandiri atau suplemen.
- Kekurangan: Ayam cenderung memilih-milih bahan (sorting), yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Pakan ini juga rentan terbuang jika wadah pakan tidak tepat. Pakan mash paling cocok diberikan pada anak ayam (DOC) di hari-hari awal.
B. Pakan Bentuk Butiran (Crumble)
Crumble adalah pakan yang dicetak menjadi pelet, kemudian dipecah lagi menjadi butiran-butiran kecil dan kasar.
- Keuntungan: Sangat direkomendasikan untuk ayam usia starter (1-3 minggu). Ukurannya pas, ayam tidak bisa memilih-milih, dan risiko pemborosan lebih rendah daripada mash.
- Penggunaan: Jenis pakan ternak unggas ini wajib digunakan untuk mendorong asupan nutrisi padat pada ayam muda.
Baca Juga: Analisa Usaha Pakan Ternak Unggas
C. Pakan Bentuk Pelet (Pellet)
Pelet adalah pakan yang digiling halus, dicampur, dan kemudian dipadatkan menggunakan suhu dan tekanan tinggi.
- Keuntungan: Bentuk ini menawarkan kepadatan nutrisi tertinggi. Tidak ada pakan yang terbuang, tidak ada sorting, dan proses pemadatan dengan panas dapat meningkatkan sterilitas pakan.
- Penggunaan: Ideal untuk fase finisher dan unggas dewasa. Pemberian pelet adalah rahasia FCR yang sangat rendah dan panen yang cepat.
3. Jenis Pakan Berdasarkan Kandungan Bahan Baku
Untuk menekan biaya dan meningkatkan kemandirian, peternak harus membandingkan pakan pabrikan dengan pakan alternatif.
A. Pakan Komersial (Pabrikan)
Pakan yang diformulasi dan diproduksi oleh pabrik besar.
- Kelebihan: Nutrisi terjamin konsisten, mudah didapat, dan sudah seimbang.
- Kekurangan: Harga sangat mahal, fluktuatif, dan peternak menjadi sangat bergantung pada pabrik.
B. Pakan Alternatif Mandiri (Fermentasi)
Pakan yang diracik sendiri menggunakan bahan pakan unggas lokal seperti ampas tahu, onggok, maggot, atau dedak.
- Kelebihan: Biaya bisa ditekan hingga 50-60%. Mengurangi risiko kontaminasi zat berbahaya (jika diolah dengan fermentasi), dan peternak mandiri secara pasokan.
- Kekurangan: Konsistensi nutrisi perlu diuji berkala. Wajib melalui proses pengolahan (seperti fermentasi) untuk menghilangkan zat antinutrisi.
4. Jenis Pakan Berdasarkan Fungsi Khusus (Additive)
Selain pakan pokok, ada jenis pakan tambahan yang sangat penting untuk mendukung kesehatan dan kecepatan panen.
A. Feed Additive (Tambahan Fungsional)
Ini adalah bahan non-nutrisi yang ditambahkan untuk tujuan tertentu.
- Probiotik: Bakteri baik yang ditambahkan untuk menyehatkan saluran pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mengurangi bau amonia dari kotoran.
- Enzim (Phytase, Amylase): Ditambahkan untuk membantu ayam mencerna phytate dan pati, memaksimalkan penyerapan Fosfor dan energi.
- Mold Inhibitor: Zat anti-jamur yang penting untuk menjaga kualitas pakan, terutama pakan yang disimpan lama atau pakan mandiri.
B. Feed Supplement (Nutrisi Pelengkap)
Ini adalah nutrisi mikro yang ditambahkan untuk memastikan kebutuhan unggas terpenuhi.
- Premix: Campuran lengkap vitamin dan mineral mikro yang harus ada dalam jenis pakan ternak unggas apa pun. Kekurangan Premix menyebabkan ayam rentan sakit dan mengalami kelainan tulang.
- Asam Amino Sintetis (Lisin & Metionin): Penambahan murni asam amino ini sangat penting untuk memastikan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otot benar-benar tersedia, terutama jika Anda menggunakan banyak bahan pakan nabati yang murah.
Panduan Anti-Gagal: Memilih Jenis Pakan Sesuai Usia
Untuk mencapai target panen cepat, Anda harus melakukan transisi pakan pada waktu yang tepat.
Kesimpulan: Pakan Tepat, Profit Melejit
Menguasai jenis pakan ternak unggas bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap peternak yang ingin sukses. Dengan memahami perbedaan pakan berdasarkan fase pertumbuhan, bentuk fisik (mash ke pellet), dan kebutuhan tambahan (additive), Anda telah memiliki bekal untuk meracik formula yang optimal. Jangan pernah salah pilih; pakan yang tepat adalah investasi yang akan membalas dengan ayam yang cepat panen, FCR rendah, dan tentunya, keuntungan yang melejit.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Q: Apa itu FCR dan mengapa penting dalam pemilihan jenis pakan ternak unggas?
A: FCR adalah Feed Conversion Ratio, yaitu rasio seberapa banyak pakan yang dibutuhkan ayam untuk menghasilkan 1 kg bobot hidup. FCR yang rendah (misalnya 1.4) menunjukkan pakan sangat efisien. Jenis pakan ternak unggas yang baik harus menghasilkan FCR rendah, karena ini berarti biaya pakan per kilogram daging menjadi lebih murah.
Q: Kapan waktu terbaik untuk mengganti pakan dari starter ke finisher?
A: Transisi pakan dari starter ke finisher untuk ayam pedaging (broiler) biasanya dilakukan sekitar usia 21 hingga 24 hari. Transisi ini penting karena pada usia tersebut, kebutuhan ayam bergeser dari membangun otot (butuh protein) menjadi menumpuk lemak dan daging (butuh energi).
Q: Apakah pakan berbentuk pelet lebih mahal daripada tepung (mash)?
A: Pakan pelet mungkin memiliki harga jual yang sedikit lebih tinggi per kilogram karena melalui proses pengolahan (ekstrusi dan pemadatan). Namun, secara ekonomis, pelet seringkali lebih efisien karena mengurangi pemborosan pakan dan memastikan unggas mendapatkan semua nutrisi secara merata (tidak ada sorting).
Q: Jenis pakan ternak unggas apa yang paling cocok untuk ayam petelur (layer)?
A: Ayam petelur membutuhkan pakan dengan kadar Protein Kasar yang stabil (sekitar 16%-18%) dan Kalsium (Ca) yang sangat tinggi (sekitar 3.5%-4.0%) untuk pembentukan cangkang telur. Pakan untuk layer biasanya berbentuk pelet atau mash dan selalu difortifikasi dengan Kalsium (misalnya dari tepung kulit kerang atau limestone).
Jadikan Kairos Pratama Karya mitra strategis Anda dalam memenuhi kebutuhan logistik kendaraan yang legal, efisien, dan andal. Jelajahi juga produk resminya di Kairos Pratama Karya e-Katalog Inaproc.