loader image

Abses Periapikal: 6 Gejala Berbahaya yang Sering Diabaikan

Abses periapikal adalah kondisi infeksi serius yang terjadi di ujung akar gigi, di mana nanah menumpuk akibat bakteri. Meski terlihat seperti masalah gigi sederhana, abses periapikal bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani tepat waktu. Artikel ini membahas 6 gejala berbahaya abses periapikal yang sering diabaikan, agar Anda dapat mengenali tanda-tanda awal dan mengambil langkah pencegahan atau perawatan yang tepat.

Baca Juga: 7 Fakta Penting tentang Abses


Apa Itu Abses Periapikal?

Abses periapikal terbentuk ketika infeksi dari gigi berlubang, gigi patah, atau perawatan gigi yang kurang optimal mencapai jaringan periapikal di sekitar akar gigi. Infeksi ini memicu akumulasi nanah, menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan potensi komplikasi yang lebih serius.

Menurut Wikipedia, abses periapikal bisa menyebar ke jaringan sekitar, termasuk rahang, sinus, atau bahkan aliran darah, yang meningkatkan risiko kondisi berbahaya seperti sepsis.

Faktor risiko utama abses periapikal meliputi:

  • Gigi berlubang atau retak
  • Perawatan gigi yang tidak tuntas
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Sistem imun lemah

1. Nyeri Gigi Hebat dan Berkepanjangan

Gejala paling umum abses periapikal adalah nyeri tajam yang berkelanjutan di area gigi terinfeksi. Nyeri ini biasanya:

  • Terasa mendalam di sekitar akar gigi
  • Semakin parah saat mengunyah, menekan, atau menggigit
  • Bisa menjalar ke rahang, telinga, atau leher

Nyeri yang tidak hilang dengan obat pereda nyeri biasa menandakan infeksi sudah mencapai jaringan periapikal dan memerlukan perhatian dokter gigi.

Tips: Hindari menunda perawatan karena infeksi bisa menyebar ke jaringan lunak di sekitar gigi.

Wajib tahu: 7 Fakta Mengejutkan tentang Abses Gigi


2. Pembengkakan di Gusi atau Wajah

Pembengkakan lokal atau wajah adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Gejala ini bisa muncul sebagai:

  • Benjolan berisi nanah di gusi dekat gigi terinfeksi
  • Kemerahan dan hangat saat disentuh
  • Pembengkakan menyebar ke wajah atau leher pada kasus parah

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, pembengkakan wajah akibat abses periapikal membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius.

Simak Juga: Panduan Lengkap Mengatasi Abses Kucing


3. Demam dan Rasa Lelah

Infeksi parah dapat memicu demam sebagai respons sistem imun tubuh. Gejala lain yang biasanya muncul bersamaan:

  • Rasa lelah ekstrem
  • Keringat berlebih
  • Badan menggigil

Kehadiran demam menandakan bahwa infeksi telah memengaruhi tubuh secara sistemik. Jika tidak segera ditangani, ini bisa berkembang menjadi sepsis.

Jangan Lewatkan: Mengenal Abses dan Bahayanya


4. Sensitivitas Gigi terhadap Panas dan Dingin

Gigi yang terkena abses periapikal menjadi sangat sensitif terhadap suhu ekstrem, seperti makanan panas atau dingin. Sensasi ini terjadi karena:

  • Peradangan di ujung akar mengiritasi saraf gigi
  • Tekanan akibat akumulasi nanah memicu rasa nyeri tajam

Saran: Jika Anda mengalami sensitivitas berlebihan yang disertai nyeri konstan, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk evaluasi lebih lanjut.


5. Rasa Pahit atau Bau Tak Sedap di Mulut

Akumulasi nanah dan bakteri dapat menimbulkan rasa pahit atau bau mulut yang tidak hilang. Gejala ini sering diabaikan, padahal merupakan indikasi bahwa infeksi abses periapikal sudah lanjut.

  • Nanah kadang keluar melalui gusi dan menimbulkan rasa tidak nyaman
  • Bau mulut tetap ada meski rutin menyikat gigi

Tips Pencegahan: Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan berkumur antiseptik dapat membantu mengurangi risiko abses.


6. Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening di leher atau rahang bisa membengkak sebagai respons terhadap infeksi. Pembesaran ini menandakan reaksi sistem imun tubuh yang sedang aktif melawan bakteri.

  • Kelenjar terasa lunak atau agak keras saat ditekan
  • Bisa disertai nyeri tekan dan ketidaknyamanan umum

Menurut Mayo Clinic, pembesaran kelenjar getah bening yang disertai nyeri biasanya menandakan infeksi bakteri yang perlu segera diatasi.


Langkah Pencegahan dan Perawatan Abses Periapikal

Untuk mencegah abses periapikal, lakukan hal berikut:

  1. Perawatan gigi rutin: Bersihkan gigi minimal dua kali sehari dan lakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan.
  2. Hindari menunda gigi berlubang atau gigi retak: Penanganan dini mengurangi risiko infeksi.
  3. Gunakan obat kumur antiseptik: Membantu menekan pertumbuhan bakteri di mulut.
  4. Segera periksakan gigi yang nyeri atau bengkak: Penanganan profesional adalah kunci untuk menghindari komplikasi.

Jika abses sudah terbentuk, dokter gigi biasanya melakukan:

  • Drainase nanah untuk mengurangi tekanan dan nyeri
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi
  • Perawatan saluran akar (root canal) jika diperlukan

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di Katalog Inaproc Kairos Pratama Karya.


Kesimpulan

Abses periapikal bukan sekadar masalah gigi biasa. Enam gejala berbahaya—nyeri hebat, pembengkakan, demam, sensitivitas gigi, bau mulut, dan pembesaran kelenjar getah bening—adalah tanda infeksi yang tidak boleh diabaikan.

Mengenali gejala sejak dini dan segera berkonsultasi dengan dokter gigi dapat mencegah komplikasi serius, termasuk penyebaran infeksi ke jaringan sekitar atau aliran darah. Selalu jaga kebersihan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin untuk kesehatan gigi dan mulut yang optimal.