loader image

Fermentasi Mikrobia Pakan Ternak: Cuma 2 Hari! Bikin Jerami Padi Setara Protein!

Fermentasi mikrobia pakan ternak adalah revolusi yang harus diadopsi setiap peternak. Bayangkan, limbah pertanian yang tadinya hanya “pengisi perut” ternak, seperti jerami padi, kini bisa diubah menjadi pakan bernutrisi tinggi yang setara dengan protein konsentrat! Kuncinya adalah proses ajaib yang hanya memakan waktu cuma 2 hari!

Peternak sering menghadapi dilema: Jerami melimpah dan murah, tapi nutrisinya rendah dan sulit dicerna. Di sisi lain, konsentrat sangat mahal. Dengan teknik fermentasi, kita menjembatani jurang ini, menciptakan pakan yang murah, melimpah, dan berkualitas.

Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menggunakan fermentasi mikrobia pakan ternak untuk mengubah jerami padi Anda. Siap mengubah biaya menjadi keuntungan berlipat ganda? Mari kita mulai.

Simak Juga: 7 Zat Penting Kandungan Nutrisi Pakan


Mengapa Fermentasi Mikrobia Pakan Ternak Begitu Penting?

Jerami padi mengandung senyawa keras yang disebut lignin, yang mengikat erat selulosa (sumber energi) dan protein sisa. Ikatan ini membuat pakan menjadi sulit dicerna. Sapi atau kambing hanya bisa mencerna jerami mentah sekitar .

Peran Kunci Mikrobia dalam Peningkatan Pakan

Tujuan utama dari fermentasi mikrobia pakan ternak adalah menggunakan bakteri atau jamur spesifik untuk memutus ikatan keras (lignoselulosa) pada jerami.

  • Peningkatan Daya Cerna: Mikrobia akan mengeluarkan enzim yang memecah serat, membuat daya cerna pakan meroket hingga lebih dari . Ini berarti ternak bisa menyerap energi lebih banyak.
  • Penambahan Protein: Mikrobia itu sendiri (sel bakteri/jamur) mengandung protein tinggi. Saat ternak memakan pakan fermentasi, mereka juga memakan mikrobia ini, yang berfungsi sebagai sumber protein tambahan (Protein Sel Tunggal).
  • Penghilangan Racun: Proses fermentasi dapat menetralkan zat antinutrisi dan bahkan mengurangi kadar jamur merugikan (seperti Aflatoxin) pada bahan pakan.

Proses ini mengubah jerami yang tadinya hanya protein, menjadi atau bahkan lebih, tergantung starter yang digunakan.

Baca Juga: 5 Jenis Menaikkan Bobot Nutrisi Pakan Ternak!

 


1. Persiapan Bahan Baku: Jerami Padi dan Kondisioning

Langkah awal yang paling menentukan keberhasilan fermentasi mikrobia pakan ternak adalah persiapan jerami.

Pemotongan dan Pengeringan

Jerami harus dipotong kecil-kecil, idealnya antara 2 hingga 5 cm. Pemotongan ini meningkatkan luas permukaan kontak antara mikrobia dan serat jerami.

  • Kadar Air Kritis: Jerami harus dilayukan hingga kadar airnya optimal untuk fermentasi, yaitu sekitar . Jika terlalu basah, akan terjadi pembusukan; jika terlalu kering, fermentasi tidak akan berjalan. Ciri idealnya adalah jerami terasa sedikit lembap, namun tidak mengeluarkan air saat diperas.
  • Penimbangan: Timbang jerami yang sudah dipotong dan dikondisikan. Berat ini akan menjadi patokan untuk menghitung dosis starter.

Ketelitian pada tahap ini akan menentukan kualitas hasil akhir pakan fermentasi Anda.


2. Formula Ajaib: Komponen Starter Fermentasi

Ini adalah inti dari fermentasi mikrobia pakan ternak. Komponen starter adalah campuran yang mengandung mikrobia kunci, sumber nutrisi, dan aktivator.

Tiga Komponen Kunci Wajib Ada

Untuk fermentasi jerami padi dalam waktu cepat (2 hari) dengan hasil protein yang maksimal, Anda membutuhkan tiga komponen utama:

A. Sumber Mikrobia (Starter)

Pilih starter komersial yang mengandung bakteri asam laktat, jamur, atau ragi (misalnya EM4, Ragi Tempe, atau produk probiotik khusus peternakan). Mikrobia ini adalah “prajurit” yang akan memecah serat.

B. Sumber Nitrogen (Urea atau Pupuk Protein)

Penambahan Urea (sekitar dari berat jerami) adalah rahasia untuk meningkatkan protein secara cepat. Urea menyediakan nitrogen yang akan digunakan oleh mikrobia untuk berkembang biak. Ketika mikrobia ini mati dan dimakan ternak, nitrogen ini diubah menjadi protein sel tunggal.

C. Sumber Energi dan Gula (Molase/Tetes Tebu)

Mikrobia butuh energi untuk bekerja. Molase (sekitar dari berat jerami) adalah sumber gula cepat yang disukai mikrobia, mempercepat proses fermentasi dan sekaligus meningkatkan palatabilitas (rasa enak) pakan.

Ketiga komponen ini dilarutkan dalam air dan disemprotkan secara merata ke seluruh permukaan jerami.


3. Proses Pengadukan dan Kondisi Anaerob Sempurna

Setelah pencampuran, tahap selanjutnya dalam fermentasi mikrobia pakan ternak adalah menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikrobia.

Pengadukan Merata

Campuran starter harus diaduk hingga merata sempurna ke seluruh bagian jerami. Jika ada bagian yang terlewat, fermentasi tidak akan terjadi pada area tersebut, berpotensi menyebabkan pembusukan.

Kondisi Kedap Udara (Anaerob)

Ini adalah langkah paling krusial untuk metode fermentasi cepat.

  • Pengepakan: Padatkan jerami yang sudah tercampur ke dalam wadah kedap udara (drum plastik, karung plastik berlapis, atau terpal tebal). Pemadatan bertujuan mengeluarkan semua udara (oksigen) yang terperangkap.
  • Penutupan Rapat: Tutup wadah serapat mungkin. Kondisi anaerob memaksa bakteri asam laktat bekerja dan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri pembusuk yang membutuhkan oksigen.

Jika kondisi anaerob tercapai, proses fermentasi akan berjalan cepat dan efisien.


4. Panen dan Ciri-Ciri Fermentasi Sukses

Salah satu keunggulan terbesar fermentasi mikrobia pakan ternak dengan starter kuat adalah kecepatan prosesnya.

Hanya Butuh 2 Hari untuk Siap Saji

Untuk jerami yang diolah dengan urea dan mikrobia kuat, proses perombakan serat dapat diselesaikan dalam waktu sesingkat 48 jam (2 hari). Pada metode silase biasa, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai minggu.

Ciri-Ciri Fermentasi Jerami Berhasil

Bagaimana Anda tahu jerami fermentasi Anda berhasil dan aman diberikan ke ternak?

  • Aroma: Pakan fermentasi yang berhasil tidak berbau busuk. Justru memiliki aroma khas asam manis (seperti tapai atau cuka buah) yang disukai ternak.
  • Warna: Warna jerami berubah menjadi lebih cerah, umumnya cokelat muda atau kehijauan.
  • Tekstur: Jerami terasa lebih lembut, tidak kaku seperti jerami mentah, yang menandakan serat sudah terurai.
  • Tidak Berjamur: Tidak ada bercak jamur (hitam atau putih) pada permukaan jerami.

Jika ciri-ciri ini terpenuhi, jerami fermentasi Anda siap diberikan ke ternak sebagai pakan sumber protein tinggi.

Artikel Terkait: Ekspor Pakan Ternak Indonesia Lolos Bea Cukai!


Kesimpulan: Fermentasi Mikrobia Pakan Ternak Mengubah Ekonomi Peternakan

Fermentasi mikrobia pakan ternak adalah game changer. Dengan teknik yang cepat dan efektif ini, Anda bisa mengubah jerami padi yang bernilai jual rendah menjadi pakan berkualitas yang setara protein konsentrat hanya dalam waktu cuma 2 hari!

Pemanfaatan fermentasi mikrobia pakan ternak berarti Anda mengendalikan biaya pakan, meningkatkan daya cerna, dan secara langsung meningkatkan pertambahan bobot harian ternak Anda. Mulailah mengadopsi teknologi ini sekarang dan rasakan dampaknya pada peningkatan keuntungan dan kemandirian pakan ternak Anda.


Pertanyaan Sering Diajukan (FAQ)

 

Apakah semua jerami padi bisa difermentasi?

Ya, semua jenis jerami padi bisa difermentasi. Namun, jerami yang masih segar (baru dipanen) lebih baik karena kandungan nutrisi awalnya masih lebih tinggi dibanding jerami yang sudah terlalu lama dan kotor.

Apakah pakan fermentasi mikrobia bisa diberikan ke ayam atau itik?

Ya, tetapi harus dalam bentuk tepung yang dicampurkan ke ransum. Fermentasi mikrobia pakan ternak sangat efektif untuk meningkatkan daya cerna serat dan protein pada limbah pertanian seperti dedak atau ampas singkong yang akan diberikan ke unggas.

Apakah ada risiko keracunan jika proses Fermentasi Mikrobia Pakan Ternak gagal?

Risiko keracunan rendah, tetapi risiko pembusukan tinggi. Jika fermentasi gagal (karena wadah bocor/terkena udara, atau kadar air terlalu tinggi), jerami akan membusuk dan berbau tidak sedap. Pakan yang berbau busuk atau berjamur tidak boleh diberikan ke ternak karena dapat menyebabkan sakit.

Berapa lama pakan hasil fermentasi ini bisa disimpan?

Jika proses fermentasi mikrobia pakan ternak berhasil sempurna dan pakan tetap disimpan dalam kondisi kedap udara (silase), pakan tersebut bisa bertahan dan awet hingga 6 bulan sampai 1 tahun. Setelah dibuka, pakan harus segera habis dalam waktu maksimal satu minggu.

Jadikan Kairos Pratama Karya mitra strategis Anda dalam memenuhi kebutuhan logistik kendaraan yang legal, efisien, dan andal. Jelajahi juga produk resminya di Kairos Pratama Karya e-Katalog Inaproc.