loader image

7 Manfaat Pupuk Dolomit yang Wajib Diketahui Petani Modern

Pupuk dolomit adalah salah satu jenis pupuk mineral yang berasal dari batuan sedimen bernama dolostone. Pupuk ini mengandung dua unsur penting, yaitu kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), yang keduanya memiliki peranan besar dalam menjaga kesehatan tanah serta mendukung pertumbuhan tanaman. Kandungan inilah yang membuat pupuk dolomit menjadi pilihan favorit banyak petani, terutama di wilayah dengan kondisi tanah masam.

Bagi petani modern, pemahaman tentang kondisi tanah adalah fondasi utama dalam mengelola lahan secara berkelanjutan. Tanaman membutuhkan pH tanah yang seimbang agar dapat menyerap nutrisi secara optimal. Sayangnya, sebagian besar lahan pertanian di Indonesia cenderung masam akibat curah hujan tinggi, penggunaan pupuk kimia terus-menerus, serta pencucian unsur hara. Di sinilah pupuk dolomit berperan penting.

Dengan kemampuannya menetralkan pH tanah, meningkatkan unsur hara, dan memperbaiki struktur tanah, pupuk dolomit menjadi solusi praktis sekaligus ekonomis untuk meningkatkan produktivitas pertanian jangka panjang.


Apa Itu Pupuk Dolomit dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Dolomit adalah batuan karbonat yang mengandung kalsium karbonat (CaCO₃) dan magnesium karbonat (MgCO₃). Setelah diolah, batuan ini menjadi pupuk dolomit yang berbentuk serbuk halus atau butiran.

Cara kerja pupuk dolomit berfokus pada menurunkan tingkat keasaman tanah (meningkatkan pH). Ketika dolomit ditaburkan ke tanah, unsur Ca dan Mg melepaskan ion karbonat (CO₃²⁻) yang bereaksi dengan ion hidrogen (H⁺) penyebab tanah masam. Reaksi ini membentuk air dan karbon dioksida yang tidak merusak tanah.

Tidak hanya menetralkan pH, dolomit juga meningkatkan ketersediaan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Tanaman hanya dapat menyerap unsur tersebut secara maksimal pada kondisi pH tanah yang netral. Dengan demikian, dolomit membantu pupuk lain bekerja lebih efektif.

Bukan Cuma Nama, 7 Jenis Pupuk Ini Punya Rahasia yang Wajib Anda Ketahui!


7 Manfaat Pupuk Dolomit untuk Tanaman

1. Menetralkan Tanah yang Bersifat Asam

Sebagian besar tanah di Indonesia memiliki pH di bawah 5,5—kondisi yang dikategorikan masam. Tanah masam menyebabkan unsur hara sulit diserap tanaman, bahkan berpotensi menimbulkan keracunan aluminium.

Dengan pemberian pupuk dolomit secara rutin, pH tanah dapat meningkat menuju kondisi netral. Dampaknya sangat signifikan: tanaman lebih mudah menyerap nutrisi, akar lebih sehat, dan produktivitas meningkat.

2. Menambah Kalsium (Ca) yang Dibutuhkan Tanaman

Kalsium adalah unsur penting untuk pembentukan dinding sel, pertumbuhan akar, dan kekuatan batang. Kekurangan Ca dapat menyebabkan busuk ujung buah (blossom end rot) pada tomat atau cabai.

Dolomit menjadi sumber Ca yang stabil karena unsur ini tidak mudah tercuci oleh hujan. Penggunaannya membantu tanaman tumbuh lebih kokoh dan menghasilkan buah berkualitas lebih baik.

3. Menambah Magnesium (Mg) untuk Meningkatkan Fotosintesis

Magnesium adalah komponen utama klorofil, pigmen hijau yang digunakan tanaman untuk melakukan fotosintesis. Tanpa Mg yang cukup, daun akan menguning (klorosis), pertumbuhan melambat, dan hasil panen menurun.

Pupuk dolomit menyediakan Mg dalam jumlah ideal sehingga daun tetap hijau, proses fotosintesis berjalan optimal, dan pertumbuhan tanaman lebih maksimal.

4. Meningkatkan Penyerapan Unsur Hara Lain

pH tanah yang terlalu rendah menyebabkan unsur hara penting menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Dengan menetralkan pH, pupuk dolomit memungkinkan unsur hara seperti N, P, dan K bekerja lebih efisien.

Inilah alasan mengapa penggunaan pupuk NPK sering lebih efektif setelah pemberian dolomit—tanaman dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik.

5. Memperbaiki Struktur Tanah

Kalsium dan magnesium dalam dolomit berperan dalam memperbaiki agregasi tanah, sehingga tanah menjadi lebih gembur. Tanah yang gembur memiliki aerasi yang baik, akar lebih mudah menembus tanah, dan meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air.

Struktur tanah yang sehat membuat pertumbuhan tanaman lebih kuat dan tahan terhadap cekaman lingkungan.

6. Mengurangi Keracunan Aluminium (Al) dan Besi (Fe)

Pada tanah masam, unsur aluminium dan besi larut dalam jumlah tinggi dan menjadi racun bagi tanaman. Ini dapat menghambat pertumbuhan akar serta menyebabkan daun menguning.

Pupuk dolomit membantu mengikat Al dan Fe sehingga tidak lagi berbahaya bagi tanaman. Hasilnya, tanaman tumbuh lebih sehat dan kuat.

7. Meningkatkan Hasil Panen Secara Keseluruhan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dolomit secara tepat dapat meningkatkan hasil panen mulai dari padi, jagung, hingga hortikultura. Hal ini terjadi karena peningkatan kualitas tanah, efisiensi penyerapan pupuk, hingga kesehatan tanaman secara keseluruhan.

Selain meningkatkan produksi, dolomit juga membantu efisiensi biaya karena tanaman menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan kekurangan unsur hara.

Lebih dari Nutrisi Biasa, Inilah Komposisi Ultradap yang Membuat Tanaman Melesat Pesat!


Cara Menggunakan Pupuk Dolomit dengan Benar

1. Dosis Umum:

  • Padi: 1–2 ton/ha

  • Jagung & Palawija: 1–1,5 ton/ha

  • Hortikultura: 0,5–1 ton/ha

  • Perkebunan: 2 ton/ha atau sesuai kondisi pH tanah

2. Waktu Aplikasi Terbaik:
Dianjurkan diberikan 2–4 minggu sebelum tanam agar reaksi penetralan pH dapat bekerja maksimal.

3. Cara Aplikasi:

  • Taburkan pupuk dolomit merata ke seluruh lahan.

  • Campurkan dengan tanah menggunakan bajak atau cangkul.

  • Pastikan tidak diberikan bersamaan dengan pupuk kimia berasam kuat agar tidak saling menetralkan.


FAQ Seputar Pupuk Dolomit

1. Apakah pupuk dolomit aman untuk semua jenis tanaman?

Ya, pupuk dolomit aman digunakan untuk hampir semua jenis tanaman, termasuk padi, palawija, buah, sayur, hingga tanaman perkebunan. Yang penting adalah menyesuaikan dosis berdasarkan tingkat keasaman tanah.

2. Berapa kali pupuk dolomit perlu diberikan dalam setahun?

Idealnya, dolomit diberikan 1–2 kali dalam setahun, tergantung tingkat keasaman tanah. Untuk lahan yang sangat masam, aplikasi dapat ditingkatkan dengan tetap memperhatikan pengukuran pH secara berkala.

3. Apakah pupuk dolomit bisa dicampur dengan pupuk kimia lain?

Dolomit dapat digunakan bersama pupuk kimia, tetapi tidak boleh dicampur atau diberikan bersamaan dengan pupuk asam seperti ZA. Beri jeda minimal 7–10 hari untuk memastikan reaksi tanah berlangsung optimal.

Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Kairos Pratama Karya.


Kesimpulan

Pupuk dolomit merupakan solusi tepat untuk meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas pertanian. Dengan kemampuannya menetralkan pH tanah, menambah kalsium dan magnesium, memperbaiki struktur tanah, hingga meningkatkan efisiensi pupuk lain, dolomit sangat bermanfaat bagi petani modern.

Menggunakan pupuk dolomit secara tepat tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Pertimbangkan penggunaan pupuk ini pada lahan Anda untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dan sehat dalam jangka panjang.