Popularitas polar pakan ternak kambing di kalangan peternak Indonesia terus meroket. Dianggap sebagai pakan alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan konsentrat pabrikan, polar atau pollard gandum memang menawarkan kandungan protein yang cukup menjanjikan. Namun, di balik manfaatnya, tersimpan risiko besar jika tidak digunakan dengan benar. Banyak peternak pemula, bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun, terjebak dalam kesalahan fatal yang justru merugikan ternak mereka.
Alih-alih membuat kambing cepat gemuk, penggunaan polar yang serampangan bisa menyebabkan kembung, keracunan, penyakit batu kencing, hingga kematian. Ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebuah peringatan agar Anda lebih bijak dalam memanfaatkannya.
Artikel ini akan mengupas tuntas 7 kesalahan paling fatal dalam penggunaan polar untuk pakan kambing dan bagaimana cara menghindarinya. Mari pastikan investasi pakan Anda membawa keuntungan, bukan petaka.
Baca Juga: 10 Nutrisi Pakan Kambing Cepat Gemuk
Apa Sebenarnya Polar Gandum Itu?
Sebelum kita membahas kesalahannya, mari kita kenali dulu apa itu polar. Polar, atau sering disebut pollard, adalah produk sampingan dari proses penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Wujudnya berupa tepung halus berwarna kecoklatan.
Kandungan Nutrisi Utama dalam Polar
Polar disukai karena kandungan nutrisinya yang cukup baik sebagai pakan campuran. Secara umum, polar mengandung:
- Protein Kasar: Sekitar 14-16%, cukup baik untuk mendukung pertumbuhan.
- Serat Kasar: Kandungannya sedang, tidak terlalu tinggi.
- Energi: Menjadi sumber energi yang baik untuk aktivitas ternak.
- Fosfor (P): Kandungan fosfornya sangat tinggi.
- Kalsium (Ca): Kandungan kalsiumnya sangat rendah.
Kombinasi harga yang relatif murah dengan kandungan protein yang lumayan inilah yang membuatnya menjadi primadona. Namun, perhatikan dua poin terakhir: fosfor tinggi dan kalsium rendah. Inilah salah satu kunci yang sering diabaikan dan menjadi sumber masalah.
Wajib Tahu: Cara Raih Untung Maksimal dari Pakan Kambing
7 Kesalahan Fatal Penggunaan Polar Pakan Ternak Kambing
Berikut adalah tujuh kesalahan yang wajib Anda hindari jika ingin menggunakan polar secara aman dan efektif.
Kesalahan 1: Menjadikannya sebagai Pakan Tunggal
Ini adalah kesalahan paling mendasar dan paling berbahaya. Banyak yang berpikir karena proteinnya tinggi, polar bisa diberikan begitu saja sebagai satu-satunya makanan. Ini salah besar!
Kambing adalah hewan ruminansia yang sistem pencernaannya dirancang untuk mengolah serat kasar dari hijauan. Memberikan polar pakan ternak kambing sebagai pakan tunggal akan menyebabkan:
- Rumen Tidak Bekerja Optimal: Kurangnya serat kasar membuat rumen (perut besar kambing) tidak terstimulasi untuk memamah biak.
- Asidosis: Pakan tinggi karbohidrat dan rendah serat seperti polar dapat menurunkan pH rumen secara drastis, menyebabkan kondisi asidosis yang mematikan.
- Kembung (Bloat): Produksi gas di dalam rumen menjadi tidak terkendali dan tidak bisa dikeluarkan, membuat perut kambing membesar dan bisa berujung pada kematian.
Solusinya: Polar hanyalah pakan tambahan atau bahan campuran konsentrat. Hijauan (rumput, rambanan) tetap wajib menjadi porsi terbesar dalam ransum harian kambing (minimal 60%).
Jangan Lewatkan: 5 Rahasia Teknologi Pakan Kambing Modern
Kesalahan 2: Mengabaikan Rasio Kalsium dan Fosfor (Ca:P)
Seperti disebutkan sebelumnya, polar sangat tinggi fosfor (P) tetapi sangat rendah kalsium (Ca). Rasio ideal Ca:P dalam pakan kambing adalah 2:1. Jika rasio ini terbalik atau tidak seimbang, kambing jantan sangat rentan terkena Urolitiasis atau batu kencing.
Kristal fosfat akan terbentuk di saluran kemih, menyumbat aliran urin. Gejalanya kambing sulit kencing, mengedan, dan terlihat kesakitan. Jika tidak ditangani, penyumbatan ini bisa menyebabkan kantung kemih pecah dan kematian.
Solusinya:
- Selalu tambahkan sumber kalsium ke dalam campuran pakan yang menggunakan polar.
- Gunakan kapur pakan (kalsit) atau tepung batu dolomit dengan takaran yang tepat.
- Pastikan kambing memiliki akses air minum yang cukup untuk membantu melarutkan mineral berlebih.
Simak Juga: Hindari 5 Kesalahan Fermentasi Pakan Kambing
Kesalahan 3: Memberikannya dalam Bentuk Kering dan Berlebihan
Memberikan polar dalam bentuk tepung kering sangat tidak dianjurkan. Sifatnya yang halus dan ringan memiliki beberapa risiko:
- Tersedak: Tepung kering bisa menyumbat saluran pernapasan atau kerongkongan kambing.
- Gangguan Pernapasan: Debu polar yang terhirup terus-menerus bisa mengganggu sistem pernapasan kambing.
- Tidak Tercampur Sempurna: Kambing cenderung memilih-milih pakan, sehingga nutrisi yang masuk tidak merata.
Solusinya: Selalu sajikan polar pakan ternak kambing dalam bentuk basah atau lembab. Campurkan dengan sedikit air dan aduk hingga menjadi adonan yang menggumpal (comboran). Cara ini lebih aman, tidak berdebu, dan lebih disukai oleh kambing.
Kesalahan 4: Mengabaikan Kualitas dan Penyimpanan Polar
Polar adalah bahan pakan yang rentan terhadap kerusakan. Karena kandungan nutrisinya, ia sangat disukai oleh jamur dan kutu. Menyimpan polar di tempat yang lembab akan memicu pertumbuhan jamur yang menghasilkan mikotoksin (racun jamur).
Jika termakan oleh kambing, mikotoksin bisa menyebabkan:
- Diare parah.
- Penurunan nafsu makan.
- Kerusakan organ hati.
- Penurunan sistem kekebalan tubuh.
- Keguguran pada induk yang bunting.
Solusinya:
- Beli polar dari pemasok terpercaya.
- Pastikan polar dalam kondisi baik: tidak berbau apek, tidak menggumpal, dan tidak ada kutunya.
- Simpan di wadah yang kering, tertutup rapat, dan tidak diletakkan langsung di lantai untuk menghindari kelembaban.
Kesalahan 5: Tidak Melakukan Adaptasi Secara Bertahap
Setiap kali Anda memperkenalkan pakan baru, termasuk polar, jangan pernah memberikannya secara langsung dalam porsi penuh. Mikroba di dalam rumen kambing memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan jenis pakan baru.
Perubahan pakan yang mendadak akan “mengagetkan” sistem pencernaan dan bisa menyebabkan diare atau mencret, bahkan penolakan terhadap pakan.
Solusinya: Lakukan proses adaptasi selama 7-10 hari. Mulailah dengan mencampurkan sedikit polar ke dalam pakan lama. Secara bertahap, tingkatkan porsi polar dan kurangi porsi pakan lama hingga kambing terbiasa sepenuhnya.
Kesalahan 6: Memberikan Porsi yang Sama untuk Semua Level Kambing
Kebutuhan nutrisi setiap kambing berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan status fisiologisnya. Memberikan takaran polar yang sama rata untuk semua kambing adalah sebuah pemborosan dan bisa berbahaya.
- Anak Kambing (Cempe): Membutuhkan protein tinggi untuk pertumbuhan.
- Induk Bunting Tua & Menyusui: Membutuhkan energi dan protein ekstra tinggi.
- Pejantan: Kebutuhannya lebih rendah, terlalu banyak polar berisiko obesitas dan batu kencing.
Solusinya: Sesuaikan porsi campuran polar pakan ternak kambing dengan kebutuhan spesifik masing-masing kelompok ternak untuk efisiensi dan kesehatan yang optimal.
Kesalahan 7: Asal Mencampur Tanpa Formulasi yang Tepat
Kesalahan terakhir adalah menganggap polar sebagai bahan ajaib. Banyak peternak hanya mencampurkannya dengan dedak padi saja, tanpa perhitungan nutrisi. Padahal, kombinasi ini mungkin masih kekurangan komponen penting lainnya seperti energi dari jagung atau asam amino esensial dari bungkil kedelai.
Solusinya: Pahami bahwa polar adalah satu komponen dari sebuah resep. Buatlah formulasi ransum yang seimbang.
Cara Tepat dan Aman Menggunakan Polar
Setelah mengetahui kesalahannya, berikut adalah panduan praktis untuk menggunakan polar dengan benar:
Contoh Formulasi Ransum Sederhana (Penggemukan)
- Polar: 30%
- Dedak Padi: 40%
- Jagung Giling: 20%
- Bungkil Kedelai/Kopra: 5%
- Mineral Mix + Kapur Pakan: 5%
Campurkan semua bahan kering ini hingga merata. Saat akan diberikan, ambil secukupnya lalu campurkan dengan air. Ingat, ransum ini adalah pelengkap dari hijauan.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di Katalog Inaproc Kairos Pratama Karya.
Kesimpulan
Polar pakan ternak kambing adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia bisa menjadi sumber protein dan energi yang terjangkau untuk menekan biaya pakan. Di sisi lain, penggunaan yang salah dan tanpa ilmu bisa membawa malapetaka bagi ternak Anda.
Dengan menghindari tujuh kesalahan fatal yang telah dibahas—menjadikannya pakan tunggal, mengabaikan rasio Ca:P, memberikannya dalam bentuk kering, abai pada kualitas, tidak melakukan adaptasi, menyamaratakan porsi, dan asal campur—Anda dapat memanfaatkan potensi polar secara maksimal. Kunci utamanya adalah: Pahami, Seimbangkan, dan Berikan dengan Bijak.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa takaran polar yang aman untuk kambing per hari? Takaran aman sangat tergantung pada campuran ransum total. Sebagai panduan umum, porsi polar dalam campuran konsentrat sebaiknya tidak lebih dari 30-40%. Total pemberian konsentrat sendiri biasanya sekitar 1-2% dari bobot badan kambing, tergantung tujuannya.
2. Apakah polar bisa menyebabkan kambing mencret (diare)? Ya, jika diberikan secara mendadak tanpa adaptasi, atau jika kualitas polar sudah buruk (terkontaminasi jamur/bakteri). Pemberian bertahap dan memastikan kualitas pakan adalah kuncinya.
3. Lebih bagus mana, polar atau dedak padi? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Polar unggul di kandungan protein, sementara dedak padi unggul sebagai sumber energi dan serat. Kombinasi keduanya dalam sebuah ransum justru akan saling melengkapi.
4. Bagaimana cara menyimpan polar agar tidak berjamur? Simpan di dalam wadah yang kedap udara (drum plastik atau tong dengan penutup rapat). Letakkan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Beri alas di bawah wadah agar tidak langsung menyentuh lantai yang lembab.